Berita

Badan Penanggulangan Bencana Kab. Musi Rawas

Rapat Koordinasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 yang dipimpin langsung oleh Kalaksa BPBD Prov. Sumsel Bpk. H. Iriansyah di Posko Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di BPBD Prov. Sumsel. Dihadiri oleh : Korem 044 Gapo, Lanal Palembang, Polda Sumsel, Basarnas Palembang, Dinsos Prov. Sumsel, Dinkes Prov. Sumsel, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Prov. Sumsel, Dinas PU Bina Marga  & Tata Ruang Prov. Sumsel, Dinas PU Perumahan Rakyat & Pemukiman Prov. Sumsel, Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan Prov. Sumsel, Dinas Kominfo Prov. Sumsel, BPBD Prov. Sumsel, Satpol PP Prov. Sumsel, BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Dinas Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, dan BPBD Kabupaten/Kota Se-Sumsel,

Rapat dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Selatan, menyampaikan kondisi cuaca di Sumatera Selatan sudah memasuki musim hujan. Perlunya rapat koordinasi banjir dan longsor ditingkat kabupaten/kota. Harapannya setelah mengetahui prediksi cuaca dari BMKG, Kabupaten/Kota segera menetapkan Status Siaga Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2019/2020, baik secara personil peralatan dan seluruh kekuatan yang ada.

Paparan BMKG Staklim Kelas I Palembang memprediksi pada dasarian II Desember 2019 ini, pada umumnya wilayah Sumatera Selatan mengalami peningkatan curah hujan. Angin Munson Asia sudah aktif dan diperkirakan akan terus menguat hingga Bulan Januari 2020. Seiring penguatan Angin Munson Asia tersebut diperkirakan sampai akhir Maret 2020. Elnino diperkirakan Netral hingga Lemah hingga Maret 2020. MJO diperkirakan tidak aktif hingga akhir Desember 2019sehingga potensi peningkatan curah hujan di Wilayah Indonesia saat musim hujan. Waspada terhadap potensi Angin Kencang yang terjadi saat hujan. Waspada terhadap Potensi Kebencanaan Hidrometeorologi Wilayah Sumsel saat Puncak Musim Hujan yang diperkirakan pada akhir Jnauari, Februari, hingga Maret 2020. Musim hujan Wilayah Sumatera Selatan 19/20 diperkirakan akan berlangsung hingga April-Mei Dasarian I Tahun 2020 dengan sifat hujan Normal diwilayah Sumsel Bagian tengah ke timur dan di atas Normal untuk Wilayah Sumsel Bagian Barat.

Badan Ketahanan Pangan menyampaikan dalam rangka menghadapi banjir dan tanah longsor, pemerintah provinsi dan Kab/Kota yang telah memiliki cadang pangan berupa beras 450,468 ton dan gabah berjumlah 324,000 ton disediakan oleh APBD Provinsi maupun Kabupaten. Untuk di Provinsi Sumatera Selatan memiliki 33,78 ton. Untuk Kab Muara Enim berjumlah 68 ton, Kab. Banyuasin berjumlah 260 ton gabah, Kab. MUBA Berjumlah 29 ton, Kab. Musi Rawas berjumlah 83 ton beras dan 25 ton gabah, Kab. Lahat berjumlah 6,985 ton, kab. OKI berjumlah 50 ton, Kab OI berjumlah 20 ton beras dan 5 ton gabah, Kab OKUT berjumlah 14 ton gabah, Kab Empat Lawang berjumlah 13,9 ton, Pali berjumlah 20 ton, OKU berjumlah 19 ton. Kab OKUS dan Muratara belum ada. Kemudian Pagar Alam 8,5 Ton, Kota Palembang 35 ton beras, Lubuk Linggau 19,8 ton, Prabumulih 22,5 ton jadi total 450,468 ton.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel menyampaikan surat dari Kemenkes untuk menyiagakan obat-obat di Puskesmas dan surat ny sudah disebar di Kab/Kota. Kendala dalam meninjau lokasi banjir yaitu kurangnya perahu karet dan tenda. Mohon bantuan untuk BPBD Kab/Kota apabila terjadi bencana banjir untuk mendirikan Pos Pengobatan di Setiap Posko/Pukesmas.

Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII menyampaikan terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor maka beberapa sarpras yang kami siapkan yaitu: 1) kendaraan operasional sebanyak 1 unit 2) Pompa Banjir sebanyak 2 unit 3) Tenda sebanyak 2 unit 4) Pelampung sebanyak 100 unit 5) Tandu 21 unit 6) Mesin Speedboat 2 unit 7) Perahu Karet 4 unit 8) Dump Truck 1 unit 9) Ekskavator standar 1 unit. Untuk longsor kami menyiapkan bronjong sebanyak 3700 lembar dan karung sebanyak 7900 lembar. Personil yang kami siapsiagakan di seluruh wilayah Sumsel sebanyak 33 personil.

SAR Palembang menyampaikan dalam kesiapsiagaan bansor mempunyai personil sebanyak 60 yang tersebar di wilayah Banyuasin, dan Ogan ilir dan Mobil Truk Fuso berjumlah 3 unit. Untuk di wilayah Pagar Alam dan Musi Rawas sudah mempunyai truk dan pleton serta personil yang siap untuk dikerahkan.

Polairud Polda Sumsel menyampaikan untuk kesiapan personil Polairud mengikuti pelatihan SAR di wilayah pengairan untuk mengecek kesiapan personil dan sarpras yang kami miliki. Peralatan yang kami siapkan yaitu 5 perahu karet, 3 kapal, dan personil berjumlah 30 orang. Kendalanya : kurangnya logistik untuk melaksanakan kegiatan tersebut, untuk lebih efektif koordinasi dan komunikasi melalui BPBD agar cepat dan dapat mengesampingkan formalitas khusus. Polairud mempunyai Satuan Anggota di Wilayah Palembang, OKI, MUBA, dan Banyuasin serta dilengkapi adanya kapal.

Biro Operasi Polda menyampaikan kesiapan Polda Sumsel dalam menghadapi bencana banjir dan tanah longsor kami sudah membuat SOP menghadapi banjir dan tanah longsor. Adapun sarpras yang ada yaitu Mobil Rescue berjumlah 3 unit, Mobil Dapur Lapangan berjumlah 1 unit, dan perahu karet yang bisa digunakan di dalam kota berjumlah 7 unit.

Korem 044 GAPO menyampaikan rencana kontijensi pelaksanaan penanggulangan khususnya banjir dan tanah longsor diwilayah kabupaten sudah disiapkan dan perlunya kerjasama dari seluruh pihak. Personil Yonif berjumlah 1000 orang siap membantu kesiapan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) menyampaikan rencana tahun 2020 untuk membuat kolam resensi untuk mengurangi genangan air. Penambahan 10.000 meter untuk banjir. Kami berfokus pada pengerjaan genangan di JL. Kol. H. Burlian bekerjasma dengan Balai Besar. Dalam hal ini pemprov sudah dibagi tugas untuk pengadaan lahan. sementara normalisasi sungai di beberapa kabupaten yaitu Ogan Ilir di Kec. Rantau Panjang, dan Muara Kuang. Kab. Banyuasin, Kab. Muara enim di Gelumbang, dan OKUT di kec. Belitang Mulya.

Dinas Sosial menyampaikan logistik beras reguler tersisa 200 kg. Untuk kabupaten/kota ada aturan dimana harus ada pernyataan darurat dari Bupati biasanya dinas sosial sudah paham berjumlah 100 ton. Suplai untuk logistik tahun ini menurun dari tahun sebelumnya dan sudah di distribusikan ke kabupaten/kota. Kegiatan untuk tahun depan kami ada program 100 sekolah namanya TAGANA masuk sekolah untuk pengurangan resiko bencana targetnya ada 100 sekolah dan akan dibagi di beberapa kabupaten/kota.

HASIL RAPAT : 

Rapat diakhiri oleh Bapak Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Selatan dengan menyampaikan Pokok-pokok hasil rapat yang harus ditindaklanjuti, sebagai berikut :

 1. BPBD Kabupaten segera menetapkan SK Status Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2019/2020 dan mulai siaga membuat posko serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

2. Melakukan Rapat Koordinasi di Tingkat Kabupaten serta berkoordinasi dengan Stakeholder terkait.

3. Menyiapkan SDM Peralatan dalam kesiapan menghadapi Bencana Banjir dan Tanah Longsor di setiap Posko.