Berita

Badan Penanggulangan Bencana Kab. Musi Rawas

TANGERANG – Deputi bidang Sistem dan Strategi BNPB mengatakan manfaat InaRisk yang luar biasa dan dapat menyelamatkan banyak orang telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri. “InaRISK milik kita bersama, miliknya Indonesia. Anda semua yang akan menjadi agennya dalam memberikan pemahaman dan mengedukasi masyarakat agar selamat dari risiko bencana” ucap Wisnu Widjaja pada acara Bimbingan Teknis InaRisk di Tangerang (19/12). Peserta sangat antusias mengukuti acara yang diselenggarakan dua hari ini, 19-20 Desember 2019. Wisnu berpesan kepada peserta bimtek, pahami ancaman risiko bencana yang ada di InaRISK agar dapat melanjutkan informasinya untuk mengajarkan kepada yang lain. Kemudian, bagaimana mengatasi pengelolaan keingintahuan masyarakat, mengetahui budget yang harus dikeluarkan (investasi) serta meningkatkan kesiapsiagaan dengan cara pelatihan di masyarakat. Hal ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan membudayakan untuk mengetahui potensi bencana yang ada, dimanapun kita berada. Begitu juga dengan pengelolaan risiko, semua harus dipertimbangkan dengan baik. Selain itu sangat membantu dunia usaha dalam menentukan langkah bisnisnya. Seperti salah satu Bank BUMN, mengharuskan calon nasabahnya yang mengajukan kredit, menggunakan InaRISK sebagai prasyarat kelengkapan administrasi kredit. Selain itu, dalam industri pariwisata yang merupakan penerimaan terbesar kedua negara setelah Sawit, juga memiliki potensi yang baik seperti wisata aman bencana. “Turis atau wisatawan menjadi merasa aman jika ada rambu bencana, dan aplikasi yang dapat menolong mereka untuk terhindar atau selamat dari ancaman bencana” tuturnya. Raditya Jati, selaku Direktur Pengembangan Strategi PB mengucapkan terima kasih kepada peserta dari berbagai unit BNPB yang sudah mengikuti acara bimtek ini dari awal sampai akhir. “Banyak manfaat dari aplikasi ini, dan sudah banyak stakeholder yang tertarik dalam bisnis ini. Diharapkan kedepannya, teman-teman disini dapat menjadi duta InaRISK yang tugasnya mensosialisasikan kepada teman-teman di kantor dan masyarakat luas” harapnya. Selain itu, juga dapat memberikan saran untuk pengembangan InaRISK, khususnya dari kalangan internal BNPB terlebih dahulu . “Beri kami feedback, untuk mengembangkan InaRISK menjadi lebih baik” tambahnya. Ada empat Kerentanan dalam bencana yaitu Kerentanan sosial dan budaya, ekonomi, fisik (bangunan) dan lingkungan. “Maka dari itu perlu ditingkatkan kapasitas personalnya agar terhindar dari bahaya. Salah satunya pelatihan dan menggunakan InaRISK untuk mengetahui potensi bencana yang mengancam”, ucap Berton Pandjaitan, Kasubdit Startegi Pengurangan Risiko Bencana. Menu InaRISK karya anak bangsa ini masih terus dikembangkan hingga mampu menyelamatkan jiwa manusia lebih banyak dari bencana, serta mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana. Salah satu menu yang akan fikembangkan adalah dapat menunjukkan arah evakuasi seperti menggunakan google maps. Menu di InaRISK personal yang dapat diakses adalah info bahaya bencana banjir, gempabumi, banjir bandang, tanah longsor, tsunami, letusan gunung api dan sebagainya. Akurasi pemetaan sudah cukup detail dan dapat mengkaji risiko hingga tingkat kabupaten/kota. “Pendekatan InaRISK sudah 100x100 pixel” ucap Ridwan Yunus, tenaga ahli InaRISK BNPB. InaRISK dapat digunakan dengan mobile (smartphone) dan InaRISK website dapat digunakan dengan komputer untuk mendapatkan data spasial (peta) yang highres sesuai kebutuhan. Ada juga notifikasi untuk gempa, mengukur bagaimana keadaan struktur bangunan kita apakah tahan gempa?, infografis, indeks risiko, dilengkapi juga dengan apa yang harus dilakukan, sebelum, saat dan sesudah bencana serta video edukasinya. Soslusi terakhir dalam penanganan bencana adalah peningkatan mayarakat terdampak bencana adalah Kesejahteraan dan yang terpenting ada ruang aman di setiap rumah. Sebelumnya, pahami potensi bencana yang ada disekelilingmu dengan aplikasi InaRISK yang dapat kamu unduh di Android atau IPhone. Ayo kenali ancamannya, siapkan strateginya, dan temukan solusinya. Kita budayakan mengecek potensi bencana dimanapun kita berada, agar kita selalu siap untuk selamat menjadi budaya sadar bencana. (acu). Humas BNPB